Jumat, 05 Oktober 2012

Pemahaman mengutak-atik exposure triangle adalah “rahasia besar” keahlian seorang fotografer profesional, untuk kamera manual maupun digital (kita fokus pada yang digital aja yahh…)
Exposure adalah jumlah cahaya yang masuk ke dalam medium fotografis kamera (negatif film pada kamera manual dan sensor gambar pada kamera digital) saat pengambilan gambar.
Apabila jumlah cahaya yang masuk ke medium fotografis terlalu banyak, foto menjadi terlalu terang istilahnya overexposure, apabila terlalu sedikit foto menjadi terlalu gelap istilahnya underexposure, dan apabila foto sesuai dengan yang kita inginkan disebut dengan optimal exposureExposure Value (EV) adalah angka yang digunakan untuk mengetahui jumlah cahaya yang masuk.
13389865962131149042
Underexposure 
1338986677240132127
Optimal Exposure 
1338986707740428968
Overexposure 
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi sedikit banyaknya jumlah cahaya yang masuk adalah ApertureShutter Speed dan ISO. Ketiga-tiganya saling terkait satu sama lain dan tidak dapat dipisah-pisahkan sehingga sering disebut dengan Exposure Triangle.
1338988990711889713
Exposure Triangle
Nah, yang paling kerennya lagi nih, kalau dah benar-benar nguasain ketiganya, bisa menciptakan foto-foto tricky yang dahsyat, seperti di bawah ini:
13389910511826461787
Sarah Lee
13389911431845546873
Sarah Lee
13389890971617343825
Irrigation Sprinklers-Bobby Haas
13389877882108833916
Slow Shutter Effect-Claude Sadik

Exposure Triangle
1. Aperture

Aperture adalah lubang/lingkaran di bagian depan kamera yang bekerja sama dengan shutter (diapraghma) untuk mengontrol jumlah cahaya yang masuk pada sensor gambar. Semakin besar diameter lubangnya semakin besar pula cahaya yang masuk. Selain mengatur cahaya yang masuk, aperture juga berfungsi untuk mengatur Depth of Field (DoF) (hadehh apa pulak DoF nie…? sabar yaaa.. ^_^).

Simbol ukuran besar kecilnya aperture adalah f-number atau f-stops, semakin besar f-number berarti semakin kecil diameter lubang
1338999687432402897


Depth of Field (DoF)

DoF biasanya diterjemahkan dengan ruang tajam. Maaf, coba ambil pensil atau benda kecil yang lain, pegang dan letakkan kira-kira 30 cm di depan mata. Sekali lagi maaf (soalnya saya nyuruh-nyuruh nih >.< ), sekarang belalakkan mata anda menatap pensil tersebut (kira-kira 3 detik), kemudian picingkan mata anda sambil terus menatap benda itu.
Saat anda membelalakkan mata anda “gambar yang terlihat mata” disebut dengan ruang tajam lebar, dan saat anda memicingkan mata anda gambar yang terlihat disebut ruang tajam sempit. Saat anda memicingkan mata pensil akan terlihat lebih tajam atau lebih fokus, ya kan? Nah, itulah yang dimaksud dengan DoF, gampang memahaminya kan? ^_^
1339004336234934105
Pengaruh Aperture pada Depth of Field

semakin kecil angka f-stops semakin tajam DoF-nya, dan sebaliknya. Background gambar kuda sebelah kiri lebih kabur daripada gambar yang di sebelah kanan. Trik ini sangat baik untuk foto close-up dan makro.

2. Shutter Speed

Shutter speed biasanya diterjemahkan dengan kecepatan rana. Shutter speed berfungsi untuk mengatur berapa lama sensor gambar terekspos cahaya yang masuk dalam satuan detik. Trik freez effect menggunakan shutter speed yang sangat cepat. Gambar bilah helikopter sebelah kiri terlihat kabur pada shutter speed 1/100 detik, sedangkan gambar sebelah kanan bilah terlihat seakan-akan berhenti.
1339001642908509104
Pengaruh Shutter Speed pada Foto

3. ISO

ISO (International Standard Organization) merupakan istilah yang digunakan untuk menentukan sensifitas sensor film pada kamera digital. Istilah ini berasal dari jaman kamera manual untuk menyebutkan sensifitas emulsi kimia film terhadap cahaya (ASA) dimana satuannya adalah ISO dalam angka tertentu, ISO 100, 200, 400, 800, 1600, 3200 hingga 6400, tidak tertutup kemungkinan akan bertambah lagi. Namun istilah ISO masih digunakan hingga di era digital.
Biasanya pengaturan nilai ISO digunakan untuk mengoptimalkan exsposure, apabila settingan aperture dan shutter speed belum memuaskan. Semakin tinggi nilai ISO, semakin tinggi pula sensifitasnya terhadap cahaya. Sayangnya semakin tinggi nilainya efek berpasir (grainy) pada gambar semakin jelas (Gambar 12). Settingan ISO penting dalam fotografi malam, atau objek yang berada di ruangan/lingkungan yang remang-remang.
1339005344971682843
Efek Berpasir pada Foto


Tidak ada komentar:

Posting Komentar